Membuat Automatic Test untuk Web Tanpa Koding, Menggunakan Selenium IDE

Pada sekitaran bulan Oktober tahun 2023, saya diminta oleh atasan saya di Incenplus untuk menempati posisi sebagai Lead of InQTec Division. InQTec sendiri secara singkat adalah kependekan dari Innovation, Quality and Technology. Di posisi ini saya bertugas untuk melakukan riset berkaitan dengan inovasi dan teknologi yang dapat mendukung bisnis di perusahaan. Selain itu, saya juga bertugas untuk mengembangkan tim Quality Assurance dari tim yang sebelumnya sudah ada.

Pada bagian pengembangan QA team inilah saya mulai melakukan riset bagaimana meningkatkan kinerja dari tim ini. Riset itu meliputi menganalisis kegiatan-kegiatan apa saja yang sering berulang, bagaimana proses kegiatan itu berlangsung, dan bagaimana membuat kegiatan-kegiatan berulang tersebun menjadi proses yang berjalan secara otomatis, sehingga diharapkan kinerja tim lebih ringan.

Di suatu kesempatan yang berbeda, saya melakukan diskusi dengan tim dan beberapa teman di luar kantor, tentang apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja QA team. Salah satunya adalah membuat test secara otomatis untuk aplikasi berbasis web.

Pengujian aplikasi secara otomatis tersebut, dapat dilakukan dengan bantuan alat/tool/ekstensi dari web-browser. Salah satu tool tersebut adalah Selenium IDE.

Apa itu Selenium IDE dan Kenapa Selenium IDE?

Selenium IDE (Integrated Development Environment) adalah alat pengujian yang memungkinkan pengguna untuk merekam, mengedit, dan memutar ulang tes di dalam browser. Selenium IDE dibuat sebagai ekstensi untuk browser yang memudahkan melakukan pengujian otomatis atas aplikasi web untuk melakukan tugas-tugas seperti pengujian fungsional dan pengujian regresi. Berikut adalah beberapa fitur penting dari Selenium IDE:

  1. Rekam dan Putar Ulang: Salah satu kelebihan utama dari Selenium IDE adalah kemampuannya untuk merekam interaksi pengguna dengan web aplikasi dan kemudian memutar ulang interaksi ini, memudahkan proses pembuatan script tes tanpa perlu menulis kode secara manual.
  2. Ekspor Skrip: Hasil rekaman dapat diekspor ke berbagai bahasa pemrograman yang didukung oleh Selenium WebDriver, seperti Java, C#, Python, dan Ruby. Ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut dari script tes yang direkam di Selenium IDE menggunakan Selenium WebDriver untuk pengujian yang lebih kompleks dan manajemen yang lebih baik.
  3. Debugging dan Pemecahan Masalah: Selenium IDE menyertakan fitur-fitur untuk memudahkan debugging skrip, termasuk breakpoint dan step through execution yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan mengatasi masalah dalam tes.
  4. Ekstensi dan Plugin: Selenium IDE mendukung ekstensi dan plugin yang memungkinkan penyesuaian dan penambahan fungsionalitas sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini memperluas cakupan testing yang bisa dilakukan dengan Selenium IDE.
  5. Control Flow: Selenium IDE mendukung kontrol aliran seperti loops dan conditional statements, yang memungkinkan pembuatan tes yang lebih kompleks dan dinamis.
  6. Locator Strategies: Selenium IDE memungkinkan pengguna untuk menggunakan berbagai strategi lokasi untuk menemukan elemen dalam halaman web, seperti ID, CSS Selector, XPath, dll., yang sangat berguna dalam menulis tes yang robust.
  7. Integrasi: Meskipun Selenium IDE sangat berguna untuk pengujian alur kerja sederhana dan pengujian eksplorasi manual, script tes yang dibuat dengan Selenium IDE dapat diintegrasikan dengan Selenium WebDriver untuk pengujian otomatis pada skala yang lebih besar dan di berbagai lingkungan browser dan sistem operasi.

Selenium IDE merupakan alat yang sangat berguna bagi pemula dalam pengujian otomatis dan bagi para profesional yang membutuhkan alat cepat untuk pengujian ide atau fungsi tertentu sebelum pengembangan yang lebih mendalam dengan Selenium WebDriver.


Berhubung sudah banyak dokumentasi dan tutorialnya, jadi di sini saya tidak akan menulis tutorial panjang dan lebar. Saya hanya akan menyertakan beberapa tautan, salah satunya adalah video tutorial yang dibuat oleh Fachrul CH di channel Youtubenya. Berikut adalah videonya.

Jika kalian memiliki pengalaman lain di bidang Software Quality Assurance, please sharing dong… Siapa tahu bisa menjadi sesuatu yang menarik… Yuk diskusi di kolom komentar 😀

Leave a Reply