Trip ke Kuala Lumpur, Vietnam dan Cambodia (Part 2)

Jadi hari ini ga tau kenapa tiba-tiba suntuk. Haha, tapi lumayan lah… beberapa task sudah kesikat.

Hmm… daripada embuh, dan ga tau mau ngapain, gimana kalau lanjutin catatan trip yang kemarin. Trip ke Kuala lumpur, Vietnam dan Cambodia. hehe

Sampai mana kemarin? Oh iya taksi, iya, hati-hati pakai taksi di Vietnam, sebelum berangkat, siapin peta dan catatan alamat untuk driver, kita mau ke mana.

Wisata Di Saigon hari Pertama

Hyap, sebelum kita lanjut, sebagai dislaikmer, beberapa cerita cerita saya di sini ada sedikit bumbu2 fiksi ya… Jadi ndak perlu dianggep serius, jalanin aja dulu.. Ini semua hasil dari buah cita, rasa dan karsa saya sebagai calon penulis. * hachim *, tiba-tiba bersin.

Pagi itu, terasa biasa saja. Bangun pagi, sholat Subuh, trus tidur lagi. Ga tau, rasanya malas aja. Hadeh.. Ah, kalau ngikutin males, ngapain juga jauh-jauh ke sini, pikir saya. Yaudah, turun lah ke meja receptionist. Saya dong, dengan modal bahasa Inggris sekenanya dan sedapetnya, nyobain tanya soal tempat-tempat seru sekitar hotel ke mas-mas yang jaga di frontdesk. Badalah, ternyata mas-nya juga bahasa Inggrisnya juga sekenanya. Muahahaha..

Hoke, jadi kata masnya, kami bisa jalan ke Bến Thành Market. Di sana kita bisa belanja macem-macem, kalau mau cari oleh-oleh, di sanalah tempat yang bisa dibilang tepat.

Nah! Karena kami adalah musafir muslim yang hendak mencicipi makanan lokal, pastinya sangat sulit. Kami harus berhati-hati dengan bahan makanannya. Makanan khas vietnam adalah Pho, yaitu mie putih yang disajikan dalam semangkuk sup, serta irisan daging. Biasanya daging yang digunakan adalah daging babi, atau pork, tapi kita bisa cari yang berbahan daging sapi di sekitar jalan Nguyễn An Ninh, Ho Chi Minh City, Ho Chi Minh, Vietnam. Banyak makanan halal di sana.

Oke, jalanlah kami ke pasar tradisional di Saigon itu. Di tengah perjalanan, kami melewati Masjid. Alhamdulillah… serasa menemukan oase di padang pasir. Lalu berniat sholat jumat di mesjid itu. Nama mesjidnya adalah Thánh đường Al Rahim, atau Masjid Al Rahim, Masjid jamaah Indonesia-Malaysia.

Perjalanan kami lanjutkan sampai ke Bến Thành Market. Di sana kami menemukan penjual kopi Vietnam yang masih biji. Di sana juga jualan drippernya. Aghhrr… karena emang sudah lapar, bergegaslah kami mencari makan halal. Yap, akhirnya kami menemukan beberapa restoran halal di jalan Nguyễn An Ninh. Cihui.. makan.. Nanti semoga bisa nulis beberapa tempat makan dan tips mencari makanan halal di sana. Semoga sempet

Kami memesan Pho dengan daging sapi. Wuah enak, seger dan saya suka dengan sayurannya. Aromanya gimana-gimana gitu, khas. daan.. singkat cerita, kami kenyang.. hehe

Auh… Jumataan…… Sebagai lelaki sekaligus calon imam, sudah kewajiban saya untuk menunaikan shalat Jumat. Meskipun sebagai musafir, yang memang sebenarnya diberikan kemurahan tidak berkewajiban menunaikan sholat jumat, saya tetap berusaha menjalankannya. Sekaligus menjalin komunikasi dengan saudara semuslim di sana.

Muahahahaha… inilah kedua kali saya shalat jumat di negara orang. Khotbah jumatnya memakai bahasa Vietnam, yang jelas saya ga paham isinya. hadeh-hadeh..

Uyee… Puji Tuhan, Alhamdulillah, sudah sholat Jumat, sekalian dong lanjut Ashar, mumpung diberi kelonggaran untuk menjamak sholat.

Selanjutnya, kami lanjutkan jalan-jalan ke bangunan-bangunan penting dan bangunan tua di Saigon.

Independence Palace

Oh iya, di Saigon, kalau kamu solo travel dan ketemu dengan traveler lain yang mau share itinerary, kamu bakalan bisa menghemat uang transportasi. Tapi hati-hati dengan traveler lain, banyak scam di sana.

Di Saigon, daripada jalan kaki, mending pakai taksi. Hitungannya taksi masih terjangkau di sana. Buka pintu 11.000 vnd, sekali perjalanan sekitar 20-30 ribu vnd. Masih terjangkau lah.. apalagi dibagi 2, 3, atau 4 orang.

Tujuan selanjutnya adalah Independence Palace, atau gedung pemerintahan di HCMC. Di sana kita harus bayar tiket untuk masuk area Palacenya. Harga tiketnya sekitar 20.000 vnd atau 1 USD. Kalau saya sih kemarin milih buat foto2 di luar aja. haha

Notre-Dame Cathedral Basilica of Saigon

Selanjutnya, adalah bangunan gereja tua. Gereja ini dibangun sekitar tahun 1863 dan selesai tahun 1880 (menurut wikipedia). Buat ke sini, kita tinggal nyebrang taman aja.

Pas nyebrang taman, jangan baper. Di sana banyak bangku-bangku taman. Kalau emang ga ada yang bisa diajakin duduk bareng, mending cepet-cepet aja deh ngelewatinnya.

Saigon Central Post Office

Selanjutnya.. Di sebelah persis dari bangunan gereja, ada kantor pos besar. Saya sangat suka sekali bangunan ini. Ah sial, saya adahalah penikmat bangunan-bangunan tua. Ga tau kenapa, bangunan itu terlihat megah. Hah! Kekaguman saya pada sebuah karya luar biasa pada masa itu, sampai saya berhenti sejenak di depan gedung ini, lalu menikmati keindahannya. Akkk….

Di luar kantor pos, ada penjual kartu pos dan kartu ucapan. Lucu-lucu.. apa ya namanya, pokoknya dilipet gitu, trus kalau dibuka bakal muncul benda 3 dimensi. Jangan lupa buat nawar ke penjualnya. hehe

Selain kartu pos itu, juga ada penjual buku-buku lawas dan pernak-pernik daur ulang. Harganya pun menurut saya cukup murah, dan koleksinya menarik. 🙂

Oke, begitulah hari pertama jalan-jalan di Saigon hari pertama. Malemnya kami ke Bến Thành Market, tapi ceritanya nanti aja ya.. hehe..

Leave a Reply