Meningkatkan Produktivitas dengan Membuat Command Alias untuk Perintah yang Sering Digunakan Berulang di Mac

Judulnya panjang yak… biarin

Sebagai software engineer, tak jarang kita mengetikkan perintah panjang secara berulang-ulang di papan perintah berwarna hitam-putih. Bagi beberapa orang, ini menyebalkan dan dianggap kurang efektif dalam bekerja, namun bagi beberapa orang yaa… sekalian deh biar apal.. hehe..

Dua-tiga kali sih sepertinya ga masalah, tapi kalau berulang-ulang 60/24/7/30/365 mengetikkan perintah itu, kayaknya bikin ga produktif. Apalagi kalau banyak perintah berbeda yang harus kita hafalkan.. huft..

Loh kan tinggal tekan tombol arah ke atas aja Ban, buat lihat command hystory yang barusan kita jalankan?!

Iye sih, gitu juga bisa. Nah kalau kita sering ganti-ganti device saat bekerja?

Saat ini saya menggunakan 2 MBP dan sering berpindah2 alat kerja. Pastinya apa yang kita kerjakan di terminal laptop satunya berbeda dengan yang satu lagi. Command history-nya pun berbeda, jadi kita tidak bisa gunain tombol arah atas di keyboard kita.

Contoh kasus misalnya gini… Sebelumnya kita sebut 2 devices itu masing-masing jadi MBP-A dan MBP-B. Gini, suatu ketika, saya harus melakukan remote ke 5 server menggunakan ssh. Port ssh yang digunakan masing-masing server berbeda. Nah, saat itu saya melakukan remote ssh dengan MBP-A. Biasanya saya harus mengetikkan perintah berikut ini berulang-ulang:

$ ssh -p [PORT] [HOST/SERVER]

Lah, suatu saat ternyata saya lagi traveling dan cuma bawa MBP-B. Di tengah perjalanan saya harus melakukan remote ke beberapa server tersebut. Wah.. selain lupa IP server, saya juga lupa dengan masing-masing port ssh-nya. Semua catatan dokumentasi server ada di MBP-A. Iya sih ada internet, cuma saya ga bisa akses MBP-A saya.. Nyebahi to? Ha trus gimana? Hmmm…

Nah, buat mengatasi hal tersebut, kita bisa gunain command alias yang disimpen di Dropbox atau file sharing lainnya, lalu ditambahkan ke dalam bash profile komputer yang kita gunakan. Gimana caranya? Mari kita lakukan…

  1. Install Dropbox di kedua laptop yang sering kita gunakan. Misalnya kita install di MBP-A dalam directory /Users/mbp-a/Dropbox/
  2. Bikin directory /Users/mbp-a/Dropbox/tools/ misalnya
  3. Create file dengan nama sesuai perintah yang mau kita gunakan. misalnya konek
  4. Buka file konek tersebut dengan text editor, kemudian ketikkan kode berikut:
    #!/bin/bash
    echo Hi Kamuh...
    
  5. Simpan file tersebut, kemudian ketikkan perintah berikut di layar terminal:
    $ sudo chmod +x /Users/mbp-a/Dropbox/tools/konek 
    
  6. Ok, lalu kita jalankan perintah tersebut di terminal dengan cara:
    $ /Users/mbp-a/Dropbox/tools/konek
    

    jika berjalan baik, perintah tersebut akan mencetak teks Hi Kamuh... di terminal kita.

  7. Selanjutnya, coba kita tambahkan perintah konek sebagai perintah yang dapat kita jalankan di terminal secara langsung. Ketikkan perintah ini ke terminal:

    $ echo export PATH="/Users/mbp-a/Dropbox/tools:\$PATH" >> ~/bash_profile
    
  8. Kemudian, lakukan perintah berikut:
    $ source ~/.bash_profile
    
  9. Yap, kita sudah bisa gunain perintah tersebut dengan mengetikkan peritah:
    $ konek
    

Selanjutnya, gimana caranya kita menggunakan parameter untuk perintah yang berbeda. Ok, mari kita coba dengan kasus remote ssh ke beberapa server saya tadi. Caranya sebagai berikut:

  1. Anggap saja kita punya 3 server yang berbeda, dengan inisial berbeda dan port ssh berbeda. Contoh sebagai berikut:
    1. Server 1 = doraemon, dengan IP: 192.168.1.11, port ssh: 1111
    2. Server 2 = nobita, dengan IP: 192.168.1.22, port ssh: 2222
    3. Server 3 = boboho, dengan IP: 192.168.1.33, port ssh: 3333
  2. Edit file /Users/banumelody/Dropbox/tools/konek tersebut.
  3. Ketikkan kode hingga menjadi perintah seperti ini:
    #!/bin/bash
    
    case $1 in
        doraemon )
            ssh -p 1111 192.168.1.11
            ;;
        nobita )
            ssh -p 2222 192.168.1.22
            ;;
        boboho )
            ssh -p 2222 192.168.1.33
            ;;
    esac
    
    
  4. Simpan file tersebut, lalu coba lakukan perintah berikut di terminal
    $ konek doraemon
    
  5. Yap, jika berhasil kita akan terkoneksi ke server kita.

Selanjutnya, bagaimana jika pindah komputer MBP-B? yak. kita lakukan cara berikut:

  1. Install Dropbox ke directory /Users/mbp-b/Dropbox
  2. Selanjutnya, lakukan sync Dropbox pada kedua laptop kita.
  3. Ketikkan perintah berikut:
    $ echo export PATH="/Users/mbp-b/Dropbox/tools:\$PATH" >> ~/bash_profile
    
  4. Jalankan perintah berikut:
    $ source ~/.bash_profile
    
  5. Yak, kita sudah bisa gunakan perintah yang sama seperti di MBP-A, coba aja jalankan perintah
    $ konek boboho
    

Yep, kurang lebih kaya gitu cara sederhana yang saya gunakan untuk meningkatkan kinerja. Siapa tahu lhoo membantu..

5 comments

Leave a Reply